Saya terinspirasi dari kata-kata Mahammad Assad dari sebagian bukunya. Yaitu salah satunya tentang menjadi manusia yang berharga (become Man of Value). Dari saya sendiri menyimpulkan dalam kalimat:
"janganlah bercita-cita menjadi orang sukses tetapi bercita-citalah menjadi orang yang berharga."Makna kesuksesan
Di kalangan masyarakat Kesuksesan biasanya dihubungkan dengan hal-hal yang bersifat materi dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya punya mobil banyak, rumah yang megah, jabatan tinggi, lulus dengan nilai baik, atau dapat nilai IP yang bagus. Biasanya orang yang seperti ini dilabeli dengan "Sukses." Dan apabila besuknya harta tersebut lenyap atau nilai IPnya anjlok(turun drastis), apakah mereka masih dilabeli dengan"sukses". Dan apakah kita tau bagaimana mereka mendapatkannya. Mungkinkah dengan cara mencontek, korupsi, menzolimi orang lain, atau menghalalkan segala cara? Tetapi mungkin sekarang cara tersebut sudah tidak tabu lagi di masyarakat. jika cara tersebut sudah menjadi cara yang wajar, maka itu sangat berbahaya. Sayapun akui, saya sendiripun juga pernah menyotek, walaupun saat itu saya benar-benar sakit. Tp hal tersebut tetap saja tidak dapat dibenarkan. Karena segala sesuatu yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawaban baik ddunia maupun diakhirat. Dan Allah berfirman: " Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat biji sawi, niscahya dia akan mendapatkan balasannya, dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat biji sawi, niscahya dia akan mendapatkan balasannya."(QS. Al-Zalzalah : 7-8)
Man of Value(manusia yang berharga)
Menurut Mahammad Assad, Value adalah memegang nilai-nilai prinsip dalam membangun kesuksesan. Seperti kejujuran, keikhlasan, pantang menyerah, tolong menolong, dsb. Hal tersebut tidak dapat diukur dalam bentuk materi dan tidak akan pernah habis. Misalnya seorang mahasiswa memegang teguh kejujurannya dalam ujian. Karena dia ingin jujur dan tidak ingin mendzolimi kompetitor yang lain. Mungkin dengan cara itu dia akan kalah dan mungkin nilai yang dia dapat akan kurang memuaskan. Dan dilihat secara kasat mata dia memang kalah, tp dia sebenarnya sukses yaitu berani mempertahankan nilai-nilai yang dia yakini dalam berkopetisi. Dan ada banyak lagi contoh yang lainnya. Dan Rosulullah pernah bersabda: " Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain."
Kesimpulan dari makna diatas:
Keberasilan atau kesuksesan itu sesungguhnya tidak dapat diukur secara materi, tetapi keberasilan atau kesuksesan itu diukur dari berapa kuat anda memegang nilai-nilai yang anda yakini.