karya: santi
Judul Buku : Fiding Saulmate For Mei
Pengarang : OLLIE
Tebal halaman : 172
Tahun terbit buku : 2007
Penerbit buku : Qultum Media
Cetakan ke : Pertama
Warna sampul : Cream
Aku bukan orang yang mennyukai acara keluarga, karena disana tiba-tiba ada orang yang terlalu “care” hidup kita. Sebut saj tante Nur dia suka mengkritik kehidupan orang lain. Tan Nur mendesak aku untuk membawa calon suami (soulmate) keaca keluarga bulan depan, sedangkan aku sendiri belum mempunyai (menemukan) soulmate.
Terpaksa dalam satu bulan ini aku harus mencari soulmate untuk menuju keluarga yang sakinah Mawaddah wa Rahmah dan memenuhi permintaan Tante Nur. Dalam pencarian itu aku menemukan seorang teman bernama Kitty dia teman satu kost. Dia sangat berperan dam pencarian soulmate ku karena dia banyak memberiku motivasi. Bahkan dia juga meningkatkan ku pada acara speed dating, katanya disitu kita dapat menemukan soulmate.
Pada acara itu aku menemukan seorang cowok yang bernama Rio, aku sempat berfikir kalau dia mungkin soulmate yang kucari selama ini. Tapi ketika aku menelpon dia yang mengangkat seorang wanita, ternyata dia adalah istri Rio.
Kedua, di tempat ku bekerja (kantor) aku sempat juga naksir dengan seorang cowok yang nyaris sempurna. Tapi ketika aku tau kalau Jati G (homo) dengan bosku, aku semakin kecewa.
Ketiga, sekaligus ini pencarianku yang terakir dia bernama Raka, aku bertemu Raka saat di bus dia membayarkan ongkosku karena dompet ku kecopetan. Dia adalah sesosok laki-laki yang baik dan alim. Setelah lulus dari perguruan tinggi dengan tingkatan S1 dia mengajar TPA. Sikapnya keanak-anak didiknya sangat sabar dan baik.
Dalam masa saling mengenal satu sama lain tidak semulus yang aku bayangkan. Ketika pulang dari kantor serombonggan ibu –ibu itu sedang membicarakan tentang Kitty. Ibu itu bilang kalau Kitty adalah istri Raka. Aku sempat kaget, untung aja itu tidak terbukti semua itu terungkap saat aku di Rumah sakit menunggui Mbak Nisa. Mbak Nisa adalah orang yang sangat berarti bagiku seperti halnya dengan Kitty.
Ketika dirumah sakit saat aku terbangun tergletak sebuah amplop yang berisikan surat dari Raka. Yang berisikan kalau dia mau meminangku tapi aku sedih, karena dia Sudah berangkat ke belanda untuk melanjutkan pendidikannya.
Dan dia menunggu kabar bahagia di Belanda. Singkat cerita, setelah kabar itu aku sampaikan kepada Tante Nur dia memberi ucapan selamat, dan diacara keluarga itu juga, Pakde Rio mengumumkan kabar itu di depan semua orang yang datang.
Kabar bahagia juga aku dengar, kalau Mbak Nisa sudah sembuh dan dia sudah dilamar seminggu yang lalu oleh teman sekantornya. Kitty semakin aktif dalam menggalang dana untuk renovasi sekolah kami yang sederhana. Selanjutnya aku akan melanjutkan pendidikan di belanda dan merajut rumah tangga di sana bersama Raka.